Senin, 14 Maret 2011

FTP Server

Dalam sistem jaringan komputer, sering diperlukan untuk melakukan proses transfer suatu file dari host yang satu ke host yang lain. Proses transfer file ini dapat berupa pengiriman file ke suatu host atau mengambil file dari suatu host. Proses mengirim file ke suatu host disebut upload file, sedangkan proses untuk mengambil file dari suatu host disebut download file.

Untuk jaringan komputer, proses transfer file salah satunya dapat ditangani melalui protokol FTP (File Transfer Protocol ). FTP adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internet work.
FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan "mendengarkan" percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control port) untuk (1) membuat sebuah koneksi antara klien dan server, (2) untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga (3) mengembalikan respons server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mentransfer data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan penggugahan.  Jadi port 21 untuk pemberian perintah dan port 20 untuk proses transfer data file.

Jumat, 11 Maret 2011

ProtokoL modeL OSI 7 Layer dan TCP/IP

Susunan ProtokoL daLam Jaringan Komputer

Jaringan diorganisasikan sebagai suatu tumpukan Lapisan(Layer). Tujuan tiap Layer adaLah memberikan Layanan kepada Layer yg berada diatasnya. Masing-masing Layer memiLiki protokoL. ProtokoL adaLah suatu “percakapan” yg dapat diLakukan. ProtokoL mendefinisikan format, urutan pesan yg dikirim dan diterima antar sistem pada jaringan dan meLakukan operasi pengiriman serta penerimaan pesan.
ProtokoL Layer ke-n pada satu mesin akan berbicara dengan prokoL Layer ke-n pada mesin Lainnya. Dengan kata Lain, komunikasi antar pasangan Layer n, harus menggunakan protokoL yg sama.



Faktanya, Layer 3 pada satu mesin tidak bisa berkomunikasi Langsung ke Layer 3 pada mesin Lain, tetapi harus melewatkan data dan kontroL informasi ke Layer di bawahnya hingga Lapisan akhir. Antar Layer “berkomunikasi” dengan menggunakan suatu Interface(antar muka) yg mendefinisikan Layanan-Layanannya.
Himpunan Layer dan protokoL disebut Arsitektur protokoL. Urutan protokoL yg digunakan oLeh suatu sistem, dengan satu protokoL per Lapisan, disebut stack protokoL.
Agar suatu paket data dapat saLing bertukar antar Layer, maka paket data tersebut harus ditambahkan suatu  Header yg menunjukkan karakteristik dari protokoL pada Layer tersebut. Satu stasiun dapat berhubungan dengan stasiun Lain dengan cara mendefinisikan spesifikasi dan standarisasi untuk segaLa haL tentang media fisik komunikasi dan juga segaLa sesuatu menyangkut metode komunikasi datanya.



Pemberian Header pada Layer-Layer
Begitu kompLeksnya tugas dari jaringan komputer, maka tidak cukup hanya satu standard protokoL saja. Tugas yg kompLeks tersebut harus dibagi-bagi Lagi menjadi bagian-bagian yg Lebih dapat diatur dan diorganisasikan sebagai suatu Arsitektur Komunikasi. Menanggapi haL tersebut, suatu organisasi standard ISO(InternationaL Standadr Organization) pada tahun 1977 membentuk suatu komite untu mengembangkan suatu arsitektur jaringan. HasiL dari komite tersebut adaLah ModeL Referensi OSI(Open System Interconnection). ModeL Referensi OSI adaLah System Network Architecture(SNA) atau Arsitektur Sistem Jaringan dengan 7 Layer OSI.



Pada gambar di atas juga digambarkan Header yg akan meLekat pada data jika data akan ditransfer ke mesin Lain dan Header tersebut akan Lepas jika teLah sampai pda Layer yg sama pada mesin Lain.
Ex, pada Layer5 mesin A terdapat Data+AH+PH+SH, Header tersebut terus bertambah sampai pada Layer1. Jika data teLah sampai di mesin B maka Header tersebut akan diLepas sesuai Layernya. Jadi, data yg teLah sampai pada Layer5 pada mesin B akan meLepas Header +SH yg menjadi bawaan Layer5 mesin A akan terLepas menjadi Data+AH+PH, begitu seterusnya hingga data kembaLi utuh tanpa Header dan dapat digunakan di mesin B.



Setiap Layer memiLiki tugas yg berbeda satu sama Lain. Berikut masing-masing tugas dari tiap Layer:
~        Layer 7 (AppLication Layer)
Menyediakan Layanan untuk apLikasi ex, transfer fiLe, emaiL, akses Layanan.
~        Layer 6 (Presentation Layer)
Bertanggung jawab  untuk menyandikan informasi. Layer ini membuat dua Host dapat berkomunikasi.
~        Layer 5 (Session Layer)
Membuat Sesi untuk proses dan mengakhiri sesi tersebut. Ex, jika ada Login secara interaktif maka sesi dimuLai dan jika ada permintaan Log Off maka sesi berakhir. Layer ini juga menghubungkan Lagi jika sesi Login mengaLami gangguan sehingga terputus.
~        Layer 4 (Transport Layer)
Layer ini mengatur pengiriman pesan dari Host-Host di jaringan. Pertama data dibagi-bagi menjadi paket-paket sebeLum pengiriman dan kemudian penerima akan menggabungkan paket-paket tersebut menjadi data utuh kembaLi. Layer ini juga memastikan bahwa pengiriman data bebas kesaLahan dan kehiLangan paket data.
~        Layer 3 (Network Layer)
Layer yg bertanggung jawab untuk menerjemahkan aLamat Logis jaringan ke aLamat fisik jaringan. Layer ini juga memberi identitas aLamat, jaLur perjaLanan pengiriman data, dan mengatur masaLah jaringan misaLnya pengiriman paket-paket data.
~        Layer 2 (Data Link Layer)
Layer Data Link mengendaLikan kesaLahan antara dua komputer yg berkomunikasi Lewat Layer physicaL. Data Link biasanya digunakan oLeh hub dan switch.
~        Layer 1 (PhysicaL Layer)
Layer physicaL mengatur pengiriman data berupa bit Lewat kabeL. Lapisan ini berkaitan Langsung dengan perangkat keras seperti kabeL dan LAN Card.

SeLain modeL di atas, ada modeL arsitektur yg umum digunakan yaitu TCP/IP(Transfer ControL ProtokoL/Internet ProtocoL) yg Lebih sederhana karna hanya terdiri dari 5 Layer protokoL.



Berikut ini adaLah penjeLasan masing-masing Layer pada TCP/IP :
Layer AppLication : menyediakan komunikasi antar proses atau apLikasi pada host yang berjauhan namun terhubung pada jaringan.
Layer Transport(End-to-End) : menyediakan Layanan transfer End-to-End, Layer ini termasuk mekanisme untuk menjamin kehandaLan transmisi datanya. Layanan ini tentu saja akan menyembunyikan segaLa sesuatu haL yg terLaLu detaiL untuk Lapisan di atasnya.
Layer Internetwork, fokus pada pemiLihan jaLur (routing) data dari host sumber ke host tujuan yg meLewati satu atau Lebih jaringan yg berbeda dengan menggunakan router.
Layer PhysicaL, mendefinisikan karakteristik dari media transmisi, pensignaLan dan skema penkodean signaL.